views

Komponen Sistem Penerangan
Sistem penerangan dan tanda tersebut meliputi: lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu rem, dan lampu mundur. Sistem penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh sebab itu sistem penerangan harus dapat bekerja dengan baik dan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi sistem penerangan mobil adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. Selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
Komponen sistem penerangan dan tanda mobil
1. Baterai
Pada kendaraan baterai berfungsi sebagai sumber arus untuk semua sistem kelistrikan kendaraan. Baterai juga dapat menyimpam arus listrik dalam bentuk energi kimia. Pada umumnya tegangan baterai yang digunakan pada kendaraan mobil yaitu 12 volt. Dalam baterai terdiri dari sel-sel yang berjumlah sesuai pada tegangan baterai itu sendiri, untuk baterai 12 volt mempunyai 6 buah sel. Pada setiap sel baterai kira-kira menghasilkan 2,1 volt, sementara untuk setiap sel terdiri dari dua buah pelat yaitu pelat positif dan pelat negatif yang terbuat dari timbal hitam (Pb).
2. Kunci Kontak
Menurut Buntarto (2015) kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik pada sistem kelistrikan kendaraan. Kunci kontak pada mobil memiliki tiga terminal atau lebih. Terminal tersebut antara lain: terminal B, terminal IG, terminal ST, dan terminal ACC.
3. Fuse
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam rangkaian elektronika maupun perangkat listrik. Menurut Buntarto (2015) fuse (sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik/elektronika. Dengan putusnya fuse (sekering) tersebut, arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam rangkaian elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian elektronika yang berhubungan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, fuse atau sekering juga sering disebut sebagai pengaman listrik. Fuse (sekering) terdiri dari 2 terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan rangkaian elektronika/listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila fuse (sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “open circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam rangkaian yang dilindunginya. Tipe fuse (sekering) dikelompokan menjadi dua yaitu tipe sekering yang berbentuk tabung (catridge) dan pisau (blade type). Nilai fuse biasanya tertera pada badan fuse itu sendiri ataupun diukir pada terminal fuse, nilai fuse diantaranya terdiri dari arus listrik (dalam satuan ampere (a) ataupun miliampere (ma) dan tegangan (dalam satuan volt (v) ataupun milivolt (mv).
4. Flasher
Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara periodik/berkala untuk menghasilkan kedipan pada lampu tanda belok sebanyak 60 sampai 120 kedipan setiap menitnya. Bila salah satu bola lampu putus maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan merupakan tanda untuk mengganti. Flasher terdapat dalam beberapa jenis, yaitu tipe bimetal dan tipe magnet (Mardji Pramuti,1988).
5. Relay
Dalam sebuah kendaraan, pada beberapa rangkaian kelistrikannya menggunakan relay. Menurut Buntarto (2015) relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi komponen relay saat diaplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
Lihat juga tautan berikut :
1. cara merawat cat mobil agar tetap mengkilap
2. penyebab lampu depan mobil redup sebelah
3. penyebab kaca mobil buram saat hujan
5. tanda harus ganti kampas rem mobil